10 December 2023

Tips

Musim Hujan Waspada Banjir, Perhatikan Langkah Berikut Ini Supaya Mobil Tidak Mogok

Sekarang sudah masuk hujan yang berarti ada risiko banjir di jalan yang akan Anda lewati. Risiko terbesar menerjang banjir adalah water hammer atau mesin kemasukan air yang bisa berakibat fatal yakni jebol. Jelas bukan sebuah keadaan yang Anda harapkan.

Mobil dengan transmisi manual dan otomatis (matik) memiliki risiko yang sama saat melewati jalan banjir. Bedanya, pedal kopling membuat mobil manual lebih mudah mempertahankan level gas untuk menjaga rpm.

Di lain pihak, perpindahan gigi transmisi matik dipengaruhi oleh putaran mesin yang membuat perpindahan gigi terjadi di putaran relatif rendah. Dan ini kurang menguntungkan saat melewati banjir karena Anda tidak memiliki kendali sepenuhnya atas posisi gigi dan putaran mesin.

Setengah Ban Mobil Sebagai Patokan Aman

Sebelum melewati lokasi banjir, pastikan ketinggian air dengan melihat mobil di depan yang sedang melintasinya. Kalau air sudah lebih dari setengah ban mobil, sebaiknya jangan nekat karena cukup berisiko bila dipaksa jalan.

Belum lagi kalau air bergerak, kemungkinan ketinggian air melebihi roda sehingga bisa menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan. Ingat, di dalam ruang mesin ada saringan udara dan sekering yang posisinya hanya sedikit di atas ban mobil.

Efek gelombang yang diciptakan oleh gerakan mobil ketika melewati genangan air tinggi bisa sampai ke area tersebut. Dan ini yang bahaya, terlepas Anda sedang pakai mobil manual atau matik, bahkan mobil tinggi seperti MPV dan SUV sekalipun.

Tips Mengemudi Mobil Matik Melewati Banjir

Meskipun ketinggian banjir sudah aman, Anda tetap wajib memperhatikan kondisi banjir. Perhatikan arus air dan jangan paksakan menyeberang bila air mengalir dari arah depan mobil karena meningkatkan risiko masuk ke dalam ruang mesin.

Untuk mobil bertransmisi matik, Anda bisa pindahkan gigi ke L atau 1 sebagai gigi paling rendah. Posisi ini cukup untuk menahan gigi transmisi tidak pindah ke posisi yang lebih tinggi dan dapat memanfaatkan momentum torsi mesin untuk melewati banjir.

Injak pedal gas perlahan dan tahan di putaran 2.000 – 2.500 rpm, biarkan mobil melaju pelan membelah banjir. Jaga putaran mesin jangan terlalu tinggi karena akan membuat air naik di dalam ruang mesin. Putaran mesin yang terlalu tinggi membuat laju mobil lebih cepat yang berisiko menimbulkan ombak tinggi.

Selain itu, jika laju kendaraan terlalu cepat, ada potensi bagian depan mobil terangkat atau mengambang akibat daya angkat dari air sehingga membuatnya sulit dikendalikan. Namun laju mobil juga jangan terlalu pelan sebab butuh tenaga besar untuk menerjang banjir.

Kecepatan mobil 10 km/jam sudah cukup untuk membelah banjir serta menjaga risiko mobil mogok. Sepanjang mobil masih memiliki tenaga untuk bergerak maju, tidak perlu menambah kecepatan mobil. Jaga kesabaran, waspada, dan fokus sehingga mobil matik Anda dapat bergerak dengan baik.

Tips Mengemudi Mobil Manual Melewati Banjir

Perlakuan pada kendaraan sama saja, di mana Anda cukup memasukkan transmisi ke gigi 1. Jalankan mobil perlahan dan jaga putaran mesin pada 2.000 – 3.000 rpm.

Jangan menaikkan posisi gigi ke 2 karena akan menghilangkan momentum mobil dan membuatnya kehilangan tenaga. Hindari pula bermain setengah kopling karena akan membuat komponen kopling mobil rusak.

Sama dengan mengemudi mobil matik, jangan terlalu kencang karena akan menimbulkan ombak yang dapat menerobos ke dalam ruang mesin dan kabin mobil. Jangan terlalu lambat pula yang membuat mobil tidak sanggup berjalan dan air merembes ke berbagai area, khususnya ruang mesin dan kabin.

Jaga jarak aman dengan kendaraan lain di depan untuk mengantisipasi masalah. Seperti ketika mobil di depan tetiba mogok atau terperosok ke dalam lubang, Anda bisa melakukan manuver menghindar dan tidak terjebak banjir.

Setelah Melewati Banjir

Selepas banjir, jangan langsung memacu mobil. Tetap dengan putaran mesin dan kecepatan mobil yang sama dan konstan, dengarkan apakah ada sesuatu yang janggal seperti gejala selip, bau hangus, atau suara tidak wajar.

Pastikan rem mobil tidak terkendala dengan melakukan brake check beberapa kali untuk mengeringkan rem dan mengecek performanya. Cek panel instrumen mobil dan pastikan tidak ada indikator yang menyala tanda ada yang tidak beres.

Perlahan naikkan posisi gigi transmisi untuk melihat apakah ada masalah seperti kecepatan mobil tidak bertambah untuk mobil matik. Atau mobil tidak dapat melaju akibat kopling selip pada mobil manual.

Periksa saluran gas buang atau knalpot dari sampah yang menempel karena berpotensi menimbulkan api saat sampah telah kering.

sumber : https://www.toyota.astra.co.id/

Share Article
contact-us